Buat kamu pecinta tayangan
film-film berkualitas, ini kesempatan untuk kamu menyaksikannya secara virtual.
Sundance Institute dan XRM Media bekerjasama dengan IDN Media secara resmi
telah mengumumkan pelaksanaan Festival Film Virtual Sundance Film Festival Asia
pada 23 hingga 26 September 2021 mendatang.
Dapatkan tiketnya di
Sundance Film Festival Asia.org.
Apa
yang Seru dari Acara ini?
Ya, selain kamu bisa
menyaksikan tayangan-tayangan film terbaik, di acara ini juga bakal digelar
diskusi panel terkait dunia perfilman. Pastinya seru, menghibur, dan menambah
wawasan kamu tentang dunia film.
Hal yang istimewa dari
acara ini, festival film virtual ini tayang secara khusus untuk pecinta film di
Indonesia. Dalam acara ini akan tayang sebanyak 8 film sebagai hasil dari
kurasi dari tim festival yang diselenggarakan oleh XRM Media dan IDN Media.
Nah, jadi apa saja yang
bisa kamu saksikan dalam festival ini?
- Penayangan
8 film terbaik hasil kurasi.
- Diskusi
panel perfilman dari komunitas film lokal dan internasional.
- Pengumuman
Best Short Film Jury Award for the Short Film Competition dan
- Intensive
workshop untuk membina para talenta perfilman di Asia Tenggara.
Diskusi panel nantinya akan
ditayangkan di platform TikTok (@SundanceFFAsia) serta Sundance Collab.
Kim Yutani selaku Direktur
Pemrograman di Sundance Film Festival menyebutkan rasa antusiasnya pada
pelaksanaan festival kali ini. Ia menyebutkan, “Hal ini sebuah penghormatan
bagi kami, kami bisa membawa semangat independen Sundance ke komunitas film di
Indonesia. Semoga, kami dapat terhubung dengan penonton lokal dan mendukung
seniman Indonesia melalui intensive workshop dan panel discussion yang kami
selenggarakan.”
Lebih lanjut William
Utomo, COO IDN Media menambahkan, “Festival ini akan menghadirkan acara yang
intensif dan komprehensif. Kami berharap acara ini bisa menjadi ajang tukar
wawasan dunia perfilman. Selaras dengan visi IDN Media untuk terus memberi
#PositiveImpact bagi
masyarakat, Sundance Film Festival: Asia 2021 berkomitmen untuk menemukan
bakat-bakat baru di Asia Tenggara, kemudian menghubungkan mereka ke pakar
perfilman.”
Inilah
8 Film Hasil Kurasi Sundance
Film Festival Asia 2021
Sebanyak 4 film bergenre documenter
dan 4 lagi bergenre naratif terpilih pada festival kali ini. Nah, buat kamu
yang penasaran seperti apa film-film tersebut? Berikut penjelasannya:
- Judul Film: Amy Tan:
Unintended Memoir/U.S.A.
Sinopsis:
Amy
Tan menetapkan dirinya sebagai salah satu sosok di bidang sastra paling
berpengaruh di Amerika. Lahir dari sepasang suami-istri imigran Tiongkok,
memerlukan beberapa dekade bagi penulis The Joy Luck Club ini untuk memahami
betul trauma yang diwariskan oleh para perempuan yang berhasil menyelamatkan
diri dari tradisi pergundikan di Tiongkok.
Genre:
Dokumenter
(Sutradara:
James Redford, Producer: Karen Pritzker, Cassandra Jabola)
- Judul Film: The Dog
Who Wouldn't Be Quiet/Argentina
Sinopsis:
Dengan
pekerjaan tidak tetapnya, seorang pria berusia tiga puluhan bernama Sebastian
selalu menemukan cinta di tiap kesempatan. Setelah melewati serangkaian pertemuan
dan perkenalan singkat, serta berbagai gejolak kehidupan, Sebastian terlahir
menjadi pribadi baru.
Genre:
Naratif
Pemeran
film: Daniel Katz, Julieta Zylberberg, Valeria Lois, Mirella Pascual, Carlos
Portaluppi.
(Sutradara:
Ana Katz, Penulis Naskah: Ana Katz, Gonzalo Delgado, Produser: Laura Huberman,
Ana Katz)
- Judul Film: John and
the Hole/U.S.A.
Sinopsis:
Berlatarkan
kenyataan hidup yang begitu meresahkan, kisah nontradisional ini bercerita
mengenai proses pendewasaan John, seorang anak yang menahan keluarganya di
dalam lubang di tanah!
Genre:
Naratif
(Sutradara:
Pascual Sisto, Penulis Naskah: Nicolás Giacobone, Produser: Elika Portnoy, Alex
Orlovsky, Mike Bowes)
Pemeran:
Charlie Shotwell, Michael C. Hall, Jennifer Ehle, Taissa Farmiga.
- Judul Film: Try
Harder!/U.S.A.
Sinopsis:
Di
dunia di mana anak-anak culun dipandang keren, orkestra dianggap sebagai
kegiatan paling berkelas, dan menjadi orang Asia-Amerika adalah suatu hal yang umum
ditemui, para senior di Lowell High School bersaing untuk mendapatkan hadiah utamanya,
yaitu masuk ke perguruan tinggi impian mereka.
Genre:
Dokumenter
(Sutradara:
Debbie Lum, Produser: Debbie Lum, Lou Nakasako, Nico Opper)
- Judul Film: Luzzu/Malta
Sinopsis:
Terpaksa
meninggalkan tradisi dan mempertaruhkan segalanya, Jesmark, seorang nelayan
dari pulau Malta, memasuki pasar gelap perikanan demi menafkahi pacar dan
bayinya yang baru lahir.
Genre:
Naratif
(Sutradara
dan Penulis Naskah: Alex Camilleri, Produser: Rebecca Anastasi, Ramin Bahrani,
Alex Camilleri, Oliver Mallia)
Pemeran:
Jesmark Scicluna, Michela Farrugia, David Scicluna.
- Judul Film: Writing
With Fire/India
Sinopsis:
Dalam
lanskap berita yang didominasi oleh laki-laki, suatu ketika, muncullah
satu-satunya surat kabar di India yang diinisiasi oleh seorang perempuan Dalit.
Berbekal smartphone, Kepala Reporter Meera dan para jurnalisnya mematahkan tradisi
dan isu termasif di India, mendobrak batas, mendefinisikan ulang makna
kekuatan.
Genre:
Dokumenter
(Sutradara
dan Produser: Rintu Thomas, Sushmit Ghosh)
- Judul Film: Passing/U.S.A.
Sinopsis:
Diadaptasi
dari karya eponim milik Nella Larsen, Passing berkisah tentang dua perempuan
kulit hitam dan kehidupan mereka selama era segregasi di New York pada tahun
1920-an. Kedua perempuan itu menjalani kehidupan yang berbeda di "sisi
berlawanan dari garis warna", hingga akhirnya, pertemuan mereka yang tak
direncanakan menghasilkan eksplorasi yang lebih dalam tentang identitas rasial
dan gender, kinerja, warna kulit, dan represi.
Genre:
Naratif
Pemeran:
Tessa Thompson, Ruth Negga, André Holland, Alexander Skarsgård, Bill Camp.
(Sutradara
dan Penulis Skenario: Rebecca Hall, Produser: Forest Whitaker, Nina Yang
Bongiovi, Margot Hand, Rebecca Hall)
- Judul Film: Users/U.S.A.
Sinopsis:
Seorang
ibu bertanya-tanya, “Akankah anak-anakku lebih mencintai mesin-mesin
berteknologi yang sempurna ini ketimbang saya, ibu mereka yang bahkan jauh dari
kata sempurna?” Ia kemudian menyalakan sebuah boks pintar yang dapat menimang bayinya
hingga terlelap tidur. “Ibu” yang sempurna ini ada di mana saja. Ia mengawasi
kita, menjaga kita. Kita mendengarnya. Kita percaya padanya.
Genre:
Dokumenter
(Sutradara:
Natalia Almada, Produser: Elizabeth Lodge Stepp, Josh Penn)
Kegiatan
Panel Diskusi Film, Inilah Daftar Agendanya
Saksikan beberapa materi
diskusi menarik yang akan tayang selama pelaksanaan festival. Apa saja materi
dan narasumber diskusi panel tersebut:
Waktu |
Materi |
Narasumber |
Penjelasan |
Kamis 23 September, pukul 11:00 WIB. Disiarkan
melalui TikTok (@SundanceFFAsia) |
Film Outlook - Industri film Indonesia dari tahun
2016, era pandemik, hingga potensi yang mungkin terjadi pasca pandemic. |
Mira Lesmana (Pendiri Miles Films), Angga Sasongko (Pendiri Visinema Pictures), dan Chand Parwez Servia
(Presiden Direktur Starvision) |
Membahas kondisi dan cara bertahannya industry film
di era pandemic hingga pascanya. |
Kamis 23 September, pukul 15:00 WIB. Disiarkan
melalui TikTok (@SundanceFFAsia) |
Women in Film Industry |
Nia Dinata (Berbagi Suami), penulis naskah Gina S. Noer (Habibie & Ainun), dan produser Susanti Dewi
(Moammar Emka's Jakarta Undercover) |
Pengalaman kiprah perempuan di dunia film. |
Jumat 24 September, pukul 15:00 WIB. Disiarkan
melalui TikTok (@SundanceFFAsia) |
The Directors - Festivals
and the Pathway to Success. |
Joko Anwar (Perempuan Tanah Jahanam), Edwin (pemenang penghargaan Golden
Leopard: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas), Yosep Anggi Noen (Hiruk Pikuk Si Alkisah) |
Pengalaman tentang
festival film |
Sabtu, 25 September, pukul 11:00 WIB. Langsung di
Sunda Collab |
Percakapan dengan Sundance Film Festival: Asia
Documentary Filmmakers, diikuti dengan sesi tanya jawab bersama Programmer
Sundance Festival, Kim Yutani & Heidi Zwicker. |
Rintu Thomas dan Sushmit Ghosh (Writing With Fire), Natalia Almada (Users), Debbie Lum (Try Harder!), Programmer Senior Sundance
Heidi Zwicker |
Berbagi pengalaman para film maker professional. |
Jumat 17 September, pukul 10:00 WIB. Langsung di
Sunda Collab |
Indonesian Short Filmmaking. |
alumni Sundance Film Festival Wregas Bhanuteja (Tak Ada yang Gila di Kota
Ini) dan Aditya Ahmad (Kado), serta produser Meiske Taurisia (Seperti Dendam, Rindu
Harus Dibayar Tuntas), percakapan ini akan dimoderatori oleh mantan
Programmer Sundance Film Festival Shorts dan Head of Features Perfect Storm
Entertainment (franchise Fast and Furious, Star Trek Beyond) Ernesto Foronda. |
Pembahasan tentang film pendek. |
Sabtu 25 September, di TikTok live streaming
(@SundanceFFAsia) |
Pengumuman Jury Award for Best Short Film di Short
Film Competition |
Black Winter (Noviandra Santosa), Diary of Cattle
(Lidia Afrilita & David Darmadi), Goodnight, Stargazer
(Adriano Rudiman), Jamal (Muhammad Heri Fadli), Makassar is a City for Football Fans (Khozy
Rizal), Masa Depan Cerah 2040 (Winner Wijaya), Rendang of Death (Percolate Galactic), Rong
(Indira Iman), Srikandi (Andrea Nirmala Widjajanto), dan Sunrise in the Forest
(Samuel Ruby). |
|
Informasi
Tiket Sundance Film Festival Asia 2021
Tanggal
penjualan tiket:
● Rabu 15 September,
09.00: Sundance Film Festival: Asia 2001 Screening Passes
tersedia di
SundanceFilmFestivalAsia.org.
Harga
tiket:
● Rp 30.000 - Tiket Single
Screening
● Rp 85.000 - Tiket
Explorer untuk akses ke semua screening
Informasi lebih lanjut,
klik https://www.instagram.com/sundanceffasia/ dan
SundanceFilmFestivalAsia.org.
Ikut ramaikan Sundance Film Festival: Asia 2021 di media sosial dengan
menggunakan tagar #SundanceAsia.
Tentang
Sundance Institute
Sebagai kurator film independen,
Sundance Institute merupakan lembaga nirlaba yang menyediakan ruang bagi
seniman di bidang film, teater, dan media digital untuk berkreasi dan
berkembang. Didirikan pada tahun 1981 oleh Robert Redford dan dilangsungkan di Amerika
Serikat, program-program yang diciptakan bertujuan untuk mengembangkan beragam
proyek. Sundance Co // ab merupakan platform komunitas digital yang menyatukan
seniman untuk saling bertukar ilmu dan tetap terhubung dalam sebuah ruang kreatif.
Sundance Film Festival ini
mampu menghubungkan penonton dan seniman untuk melahirkan ide-ide baru yang
autentik, sehingga komunitas film independen pun dapat terbentuk. Sundance
Institute telah mendukung beragam proyek lain, seperti Clemency, Never Rarely
Sometimes Always, Zola, On The Record, Boys State, The Farewell, Honeyland, One
Child Nation, The Souvenir, The Infiltrators, Sorry to Bother You, Won't You Be
My Neighbor?, Hereditary, Call Me By Your Name, Get Out, The Big Sick,
Mudbound, Fruitvale Station, City So Real, Top of the Lake, Between the World
& Me, Wild Goose Dreams and Fun Home.
Tentang
XRM Media
Sebuah perusahaan hiburan
dan teknologi yang didedikasikan untuk mendukung, memproduksi, dan mendanai
konten multikultural bersama mitra globalnya.
Melalui penerapan pendekatan
yang inkonvensional, XRM Media memanfaatkan portofolio investasi dan mengambil
risiko pada prospek yang dinilai menjanjikan一XRM
Media menjadi media anti-mainstream yang mampu menghubungkan audiens global
melalui cerita yang resonan dan memiliki pengaruh yang kuat.
Tentang
Argo
Sebuah platform streaming
yang berkomitmen untuk membangun komunitas, menghubungkan pembuat film dengan
penonton, dan menampilkan semua genre film pendek yang dikurasi ke dalam
playlist bertema dari seluruh dunia.
Tak perlu khawatir karena Argo
menjamin hak komersial para pembuat film. Atas dasar bagi hasil, Argo bertujuan
untuk memastikan bahwa pembuat film dapat memiliki kesempatan untuk benar-benar
menunjukkan hasil karya mereka, sambil menghibur dan menginspirasi film-film
independen yang baru. Jangan lupa temukan film pendek favorit Anda di
www.watchargo.com, atau di aplikasi Argo yang tersedia di iTunes App Store dan
Google Playstore. Ikuti kami untuk pembaruan tentang film baru kami di
Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube.
Kontak
Media
Vincent
Wan
Asia
Pacific, XRM Media
+852
6626 3242
Zefanya
Deby
Head
of Communications, IDN Media
zefanya.deby@idntimes.com
+62
813 1565 8052
0 Komentar