Literasi itu Bukan Baca Tulis




Oleh: Nafi’ah al-Ma’rab 

Saat kita ditanya orang apa itu literasi? Udah pasti jawaban yang paling sering kita sebutkan adalah membaca dan menulis bukan? Kita telah mengenal adanya 6 literasi dasar (baca tulis, numerasi, sains, finansial, digital, budaya dan kewargaan). 

Namun, faktanya kita sering terjebak pada aktivitas literasi yang terhenti pada kegiatan baca dan tulis. Seorang yang punya banyak buku semata-mata sudah kita katakan sosok pegiat literasi yang handal, padahal literasi sepenuhnya tidak demikian. 

Apa itu Literasi? 

Dalam konteks pergerakan, literasi dimaknai sebagai kemampuan untuk mengakses, memahami, mengelola, dan menggunakan pengetahuan dan informasi yang dipilih secara cerdas. 

Jadi sebenarnya literasi ini menjadi kunci kita untuk menjalani kehidupan ke depan yang lebih baik. Membaca dan menulis sendiri belum dikatakan sebagai literasi, ia hanya menjadi kemampuan berbahasa seseorang sebagai pintu gerbang untuk menuju ke literasi yang sesungguhnya. 

Kapan Literasi itu Dikatakan Ada?

1. Literasi dikatakan ada bukan ketika seorang menguasai sesuatu secara general, tetapi arah dari literasi itu sendiri sebenarnya adalah spesifikasi. Ketika seorang punya latar belakang biologi misalnya, ia akan sampai pada level literasi ketika benar-benar menguasai disiplin ilmunya, lalu menghasilkan output produk buku di bidang biologi yang baru, tidak pernah ditulis oleh orang lain. 

2. Literasi dikatakan ada ketika seseorang melalui informasi yang diperoleh dan dikelolanya tersebut mampu melahirkan karya yang mengarah kepada tingkat kesejahteraan. Literasi bukan hanya karya buku, tetapi karya-karya lain juga dikatakan sebagai karya literasi. 

Misalnya lukisan, konten vlog, tarian dan sebagainya. Semua itu adalah produk literasi yang dihasilkan dari kemampuan seseorang mengakses, memahami, mengelola, dan menggunakan pengetahuan dan informasi. 

Literasi Digital? Bikin Konten 

Generasi Z adalah generasi yang ditakdirkan tidak membaca buku, mereka hidup dari apa yang ada di layar ponselnya. Konsep literasi digital menjadi cara yang paling tepat untuk mengarahkan generasi ini pada kehidupan yang lebih literat. 

Memahami definisi literasi dalam konteks digital ini artinya kita harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengakses, memhamai, mengelola dan menggunakan teknologi untuk menciptakan konten positif sebagai sumber pengetahuan. 

 Aplikasinya adalah tidak cukup kita hanya mampu mengakses dan memahami, tetapi sampai pada level kecakapan abad 21 4 C (Communication, Collaborative, Critical, and Creativity). 

Jadi saat kita mengaku aktif di literasi digital ini, aktivitas seperti menghasilkan konten, mempelajari teknologi digital, melakukan kolaborasi yang baik dengan banyak pihak, itulah aktivitas literasi yang sesungguhnya. 

Pekanbaru, 13 April 2020

Posting Komentar

0 Komentar