Sekitar 3 sampe 4 tahun yang lalu status gue sebagai content writer masih sering dibully, Guys. ‘Pirtinyiinnyi’ gini,
“Kerja di mane lo?”
“Di rumah.”
“Kerja di rumah? Kerja apaan?”
“Nulis..”
“Nulis doang? Kayak gitu ada duitnye?”
“Ada lah…” (mulai nyinyir ni orang)
“Ya elaa…lu sarjana kimia mau-maunya cuma jadi penulis. Mendingan lu kerja di kampung gue jadi guru MTS, mau? Gue daftarin.”
Dalam hati gue, lu daftarin jadi guru SMA favorit juga gue ogah. Tapi dasar gue introvert sejati, cuma diem aja ngeliat yang begitu, ujung-ujungnya cuma ngadu di laptop dalam tulisan.
Ya itu dulu, dan sekarang gue yakin kalau ketemu orang yang sama itu pasti nanyanya bakal sama juga. Soalnya dialog di atas itu seingat gue sampe keulang tiga kali. Sumpah betapa enegnya gue.
Gue cuma mau bilang, gue ini udah milenial sebelum orang sibuk-sibuk bilang milenial. Tahun 2008 gue selesai kuliah udah aneh aja pikirannya.
Gue pengen kerja cukup di depan computer dan di internet. Nggak mau yang lain, kerja pagi pulang sore sumpah nggak gue banget. Sekarang orang bilang yang model kayak gue ini namanya ‘kaum rebahan’ ya identik dengan gaya milenial yang maunya cari duit sambil rebahan di kamar.
Pemaleskan ya? Haha. Tapi begitulah, kita Cuma pengen segala sesuatu bisa lebih efektif gitu. Gue pengen dapat uang buat kehidupan, gue pengen tetep punya ativitas harian dari hobi gue, dan yang pasti biar nggak sering marah-marah dengan keluarga karena kecapekan.
Tentang Kerja Gue sebagai Content Writer
Sekarang gue milih kerja sebagai content writer, ya penulis konten digital lebih tepatnya. Setiap hari kita ngerjain artikel orderan UMKM, perusahaan swasta, sekolah, kampus deelel.
Gue juga udah nulis konten-konten untuk Traveloka, Levect wallpaper HP Vivo, sampe beberapa dinas pemerintah. Banyak yang ditulis, semua tema dalam kehidupan.
Mereka bayar kita professional untuk kebutuhan internet marketing.
Ya hari-hari gue banyak belajar tentang SEO, bisnis online, berita-berita terbaru, digital, kecantikan, kesehatan, elektronik deelel. Apa yang kita tulis itu yang harus diriset setiap hari.
Kerja gue remote selama 24 jam. Mitra kerjanya ada yang blogger, penyedia jasa sampe perusahaan langsung juga pernah gue garap artikelnya.
Setiap hari gue kerja di rumah.
Kalau lagi kerja tandanya gue bakal nggak keluar rumah seharian, tapi kalau gue pergi jalan-jalan ato manggung, itu indikasi gue lagi nggak kerja.
Enak nggak sih jadi content writer? Ya enaklah. Kerja bisa kapan saja dan di mana saja. Terus soal gaji gimana?
Tarif tulisan kita macem-macem. Satu artkel yang dibuat bisa dari Rp10 ribu sampai Rp300 rbu. Tergantung kekuatan kantong si klien dan seberapa bagus tulisan yang dibikin. Dalam sebulan bisa tercapai UMK deh Insya Allah bahkan sering lebih.
Jadi kalau begitu, kalau pas lu lihat gue hari-hari rebahan di rumah nggak usah kaget. Gue cuma milih kerja sesuai zamannya. Lu kalau mau ngantor silakan. Gue mau rebahan dulu hehe.(Nafi'ah al-Ma'rab)
0 Komentar