Menyambut Ramadan bukan soal berapa kilo rendang tersaji, berapa flyer ucapan yang tersebar di sosmed.
Cinta dan gembira dengan kedatangan Ramadan adalah soal
hati. Bagaimana kegembiraan dan semangat di hatimu yang tumbuh, itulah
penyambutan nyata yang kamu persiapkan untuk Ramadan.
Rutinitas
ibadah di bulan Ramadan memang sudah biasa dilakukan orang, apa saja misalnya?
Tarawih?
Tilawah?
Sedekah?
Berbagi
takjil?
Dll
Ya,
semua itu sudah sering dilakukan dengan keutamaan pahala yang luar biasa. Tidak
perlu disampaikan berapa kali lipatnya, semua kita umumnya sudah tahu hal
tersebut dan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dan intensitasnya.
Tapi,
sungguh ada beberapa peluang ibadah lain yang mungkin jarang dipikirkan orang,
bahkan mungkin kita anggap sepele dan mengabaikannya, apa itu?
- Istighfar
di Waktu Sahar
Waktu sahar atau beberapa menit sebelum subuh tiba menjadi waktu yang utama di bulan-bulan biasa, terlebih lagi Ramadan.
Ibadah yang utama pada waktu tersebut adalah beristighfar. Ciri dari
penduduk surga yang sedang tinggal di muka bumi adalah mereka yang selalu
beristighfar menjelang subuh.
Lupakan tradisi santap sahur dengan berbagai menu lezat dan acara obrolan yang menyita waktu.
Persingkat waktu
makan hanya maksimal 15 menit. Lalu setelah itu burulah keutamaan waktu sahar.
- Magrib
Pertama Ramadan
Magrib pertama Ramadan adalah awal start memulai semangat dalam ibadah. Memang bukan jaminan awal yang baik akan berakhir dengan target memuaskan di akhir Ramadan, tetapi dengan awal yang baik akan muncul semangat dan meminimalisir penyesalan.
Saat azan magrib mulai
terdengar, saatnya perpisahan dimulai. Perpisahan dengan dunia luar. Selamat datang
di rumah Ramadan. Masuklah dan jangan terlalu banyak keluar rumah.
- Doa-Doa
yang Melebihi Dunia
Manusia adalah hamba yang lemah, selalu menitikkan pada keinginan yang ada di pikirannya. Dalam berdoa pun demikian. Harapan masih sebatas apa yang ada di pikiran pada saat itu.
Memperdalam doa-doa pada saat berbuka, pada saat kita menyelesaikan tilawah atau bahkan mengkhatamkannya.
Doa yang melebihi dunia, doa-doa akhirat yang kemuliaannya
jauh dari dunia. Sebuah tamparan untuk kita yang selalu meminta doa-doa dunia.
Begitu kecil harapan dan permintaan kita.
Allah
punya cinta kepada kita hingga mempersilakan kita datang di rumah Ramadan.
Ahlan Ramadan, izinkan aku tinggal di rumahmu dengan segala perbekalanku. Aku ingin
menjadi penghuni terbaik mu di musim kali ini.
0 Komentar