Merintis Bisnis Fashion Sendiri

Entah kenapa saya jatuh cinta pada bisnis fashion. Meskipun pekerjaan sebagai penulis, tapi bisnis fashion amat sangat menggoda. Padahal postur tubuh saya sama sekali tak mendukung, namun setiap kali melihat model-model gamis terbaru, selalu bikin ngiler. 

Bukan untuk dipakai sendiri, tapi dijual kembali. Sayangnya memang tak mudah untuk merintis bisnis ini. Lebih dari tiga tahun saya menjalani bisnis fashion online sebagai reseller. 

Hasilnya macam-macam, mulai dari complain pelanggan soal barang kw, masalah pengiriman yang bermasalah, pelanggan tidak transfer uang, cancel sepihak dan masih banyak lagi. 

Tapi semua itu tidak membuat saya kapok, yang ada justru ingin membuat yang lebih besar lagi. Orang bilang, bisnis yang sebenarnya itu kalau kita yang membuat sendiri barang yang kita jual. Jadi bukan reseller. Tapi untuk menuju kesitu tentu saja resikonya besar. 

Karena kita membutuhkan banyak modal dan desain yang harus selalu update. Ditambah lagi produksi di Pekanbaru masih sangat mahal baik dari segi upah jahitan hingga ke bahan. 

Lalu bagaimana? Saya ngobrol dengan adik saya yang kebetulan gila marketing online, akhirnya kita sepakat untuk segera merilis brand produk kita yakni ND Fashion. Produknya berupa gamis syari’i untuk segmentasi remaja dan ibu-ibu. 

Kita sedang berusaha maksimal, meski kendalanya sangat besar. Sampai bikin saya terharu, bisnis ini diawali dengan uang 198ribu yang juga pinjaman. Tapi kemudia kami tertawa dan bilang, mungkin ini sejarah awal kita untuk sukses. 

Nah, kalau kamu mau merintis produk fashion, inilah yang perlu kamu perhatikan, sebagai hasil dari pengalaman saya yang juga masih terus kami perjuangkan: 

1. Jumlah modal tersedia 

2. Ketersediaan bahan 

3. Konveksi 

4. Soal model untuk pakaian yang harus dibayar 

5. Perlengkapan kamera, editing dan sejenisnya 

6. Marketing online dan offline 

7. Packing 

8. Pelayanan 

Masih banyak lagi pokoknya, pelan-pelan dijalani dan terus diperbaiki. Kalau punya keinginan dan modal cukup, tentunya akan lebih mudah dikelola. 

Tapi kalaupun tak ada modal, yang penting terus berusaha. Jangan mau kalah dengan keadaan. Niat kebermanfaatan dalam bisnis untuk orang lain akan menguatkan kita.

Posting Komentar

0 Komentar