Cara Lengkap Mengatasi Masalah Sampah dari Rumah

 

                                                                    Foto: pixabay.com

Sampah masih menjadi persoalan klasik di Indonesia yang tak kunjung terselesaikan. Jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar sebanding dengan jumlah sampah yang dihasilkan.

Dikutip dari Kompas.com, Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada bulan Februari 2019 disebutkan jumlah sampah yang dihasilkan di Indonesia mencapai 64 juta ton setiap tahunnya.

Berdasarkan data tersebut, diketahui sebanyak 60% sampah ditimbun di TPA, 10% nya didaur ulang, dan sebanyak 30% dibiarkan begitu saja mencemari lingkungan.

Hal yang sangat memprihatinkan, bukan?

Pekerjaan rumah ini menjadi persoalan yang selalu berpindah-pindah dijadikan sebagai isu politik di setiap peralihan kepemimpinan daerah.

Padahal solusi idealnya adalah semua pihak berkolaborasi membuat kebijakan dan program berkelanjutan terkait penanganan sampah, termasuk diri kita secara pribadi.

Hal ini sebagaimana yang diamanatkan dalam perbincangan seru Waste4Change yang melibatkan para ahli pengelolaan sampah di Indonesia.

Mulai memikirkan bagaimana penanganan sampah dari dalam rumah. Solusi terkecil dari rumah yang dilakukan secara berkesinambungan, berkelanjutan dan terus menerus akan jadi hal besar yang benar-benar solutif.

Memulai dari Lingkungan Rumah

Mengapa pengelolaan sampah harus dimulai dari rumah Anda sendiri? Memang sampah bukan hanya yang dihasilkan oleh rumah tangga, sampah-sampah dari industri pun tak kalah mengkhawatirkan.

Namun, sebuah gerakan sederhana yang berkesinambungan dan berkelanjutan sangat mungkin menjadi sebuah solusi jangka panjang yang lebih efektif dan efisien.

Jadi, bagaimana cara mengatasi masalah sampah dari dalam rumah sendiri?

Pertama, Meminimalisir Sampah

 

                                                Sumber: awsimages.detik.net.id

Cara ini sebenarnya bukan hal yang baru, tetapi perlu diingatkan terus menerus dan dikampanyekan.

Gerakan-gerakan di setiap daerah yang meniadakan penggunaan kantong plastik dalam perbelanjaan tak cukup jika kesadaran individu dan keluarga belum terbangun.

Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa menyebabkan sampah, bisa dilakukan seperti misalnya:

  • Menghindari konsumsi air minum dengan wadah plastik, menggantinya dengan membawa tumbler.
  • Menyediakan keranjang belanja dan tidak memakai plastik
  • Membawa wadah sendiri saat akan membeli makanan
  • Menyediakan wadah khusus untuk makanan-makanan yang akan diberikan pada orang lain, bukan menggunakan plastik.
  • Membiasakan masak di rumah sendiri.
  • Hindari mengkonsumsi permen karet.

Terlihat sederhana tetapi gerakan ini cukup sulit mengingat banyak orang tak mau repot. Plastik dipakai lebih simple, murah, dan lebih aman.

Padahal dampaknya bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga kesehatan. Hal ini membutuhkan edukasi dari banyak pihak.

Kedua, Mengelola Sampah

                                                        Sumber: katadata.co.id

Sampah mungkin belum bisa 100% hilang dari rumah, maka sampah yang ada harus dikelola sedemikian rupa untuk memastikan efeknya bagi lingkungan lebih terminimalisir.

Bagaimana cara mengelola sampah yang ada di rumah?

  • Memisahkan antara sampah organik dan anorganik
  • Menggunakan wadah sampah selain plastik, seperti misalnya kardus
  • Mendaur ulang sampah organik menjadi bahan kompos yang lebih bermanfaat
  • Memanfaatkan sampah-sampah anorganik untuk hal-hal kreatif, misalnya botol dijadikan sebagai pot bunga, sampah dijadikan sebagai tas dan lainnya.

Gerakan-gerakan sosial di masyarakat telah banyak melahirkan pembuatan bank sampah untuk membantu pengelolaan sampah dari rumah ke rumah.

Namun, upaya tersebut tentunya harus diawali dari pemahaman keluarga dan individu tentang bagaimana upaya meminimalisir dan mengelola sampah yang tepat sehingga gerakan di masyarakat menjadi lebih mudah.

Ketiga, Bermitra dengan Pihak Manajemen Sampah

Sampah yang semakin banyak dengan segala permasalahannya pada akhirnya tidak bisa diselesaikan sendiri dari rumah.

Kondisi ini mungkin saja terjadi dan menjadi solusi awal ketika Anda akan memulai gerakan sampah dari rumah. Bagaimana caranya mengatasi masalah sampah yang sudah ada saat ini?

Bermitra dengan pihak pengelola manajemen sampah seperti Waste4Change akan menjadi solusi pintar sebelum Anda fokus dengan gerakan mengatasi masalah sampah dari rumah.

Solusi bagi individu, perusahaan atau bahkan pemerintahan yang terkendala masalah pengelolaan sampah di daerahnya.

Waste Management Indonesia ini memberikan pelayanan pengelolaan sampah bagi perusahaan berupa:

  • Waste collection service
  • Extended producer responsibility
  • Solid waste management research
  • Community development
  • Training

Sedangkan untuk layanan pengelolaan sampah individu meliputi:

  • Recycle with us
  • Personal waste management

Layanan pengelolaan sampah individu menjadi salah satu solusi yang bisa dipilih guna mengatasi masalah sampah dari rumah.

Keuntungan Menggunakan Layanan Waste4Change

Layanan personal waste management dari Waste4Change memberikan banyak keuntungan bagi pengelolaan sampah individu di rumah, apa saja keuntungannya?

  • Layanan ini mampu mengurangi timbunan sampah yang ada di TPA
  • Anda akan mendapatkan laporan bulanan tentang pengelolaan sampah
  • Sistem pengelolaan yang dilakukan aman dan bertanggung jawab
  • Layanan pengangkutan sampah dan edukasi tentang bagaimana mengelola sampah pribadi.
  • Paket layanan terjangkau
  • Layanan pengangkutan rutin dengan pemilahan jenis sampah yang sesuai.

Gerakan mengatasi sampah memang bukan perkara mudah, tetapi juga bukan hal yang mustahil untuk diupayakan.

Mulai dari rumah sendiri, lakukan secara disiplin dan berkelanjutan, mengajak orang lain untuk mengikuti kampanye ini.

Mitra manajemen sampah adalah bagian yang tak kalah pentingnya untuk hal ini. Waste4Change menjadi pilihan terbaik untuk mengatasi masalah sampah dari rumah.

(Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis Blog Waste4Change Sebarkan Semangat Bijak Kelola Sampah 2021)

(Penulis: Sugiarti)

 

Posting Komentar

0 Komentar