Sering Cemburu dengan Pasangan? Hati-Hati Gangguan Jiwa


 Foto: unsplash.com
Hidup berumah tangga seringkali merasakan bumbu-bumbu cinta berupa rasa cemburu, ingin diperhatikan dan sejenisnya. Kondisi yang lumrah ini dapat terjadi kapan saja dan hal tersebut menjadi sebuah kewajaran apabila bisa disikapi secara baik dan bijak. 

Suatu hari saya mendapat curhatan dari seorang teman yang merasa cemburu dengan suaminya. Suaminya ini satu grup WA alumni sekolah dengan mantan kekasihnya dulu sebelum menikah dengan teman saya ini. Seringkali si mantan dengan berani menggoda sang suami teman saya ini dengan candaan-candaan mesra yang membuat teman-teman mereka di grup tersebut semakin terbuka menggoda keduanya. 

Tidak tahan melihat apa yang terjadi, teman saya ini memblokir nomor si mantan tersebut dari ponsel suaminya. Tak jarang kadang ia yang melayani chatting di grup menggantikan suaminya yang sibuk dengan aktivitas lain. 

Tak jarang juga teman saya ini diam, marah dan tak mau bicara dengan suaminya karena rasa cemburu. Suaminya bingung, tidak tahu apa yang menyebabkan si istri diam. Beberapa bulan rumah tangga mereka jadi kurang harmonis. Si istri sering diam dan tak mau diajak melakukan aktivitas bersama. 

Sampai akhirnya dia curhat pada saya tentang kondisinya tersebut. Selesai curhat dia mengambil beberapa langkah. Pertama dia mendoakan kebaikan rumah tangganya pada Allah, dia mendoakan agar suaminya ini selalu setia dan tidak tergoda dengan banyaknya rayuan di luar sana. Sementara ia sendiri mencoba kembali bersikap baik dan ceria di hadapan suaminya tanpa menganggap hal-hal yang lalu sebagai masalah. 

Beberapa bulan kemudian ia bertemu saya dan mengatakan semuanya sudah selesai. Ternyata suaminya tersebut tidak memberi respon apa-apa terhadap godaan si mantan. Ia sibuk dengan aktivitasnya sendiri dan hanya sesekali ikut chat di grup alumni. Hubungan mereka pulih kembali tanpa ada masalah yang berarti. 

Saya bilang ia berhasil dengan manajemen cemburu karena melakukan beberapa hal, yakni: 

Mengelola Emosi dan Menjaga Amarah 


 Foto: unsplash.com

Saat rasa cemburu datang maka emosi yang paling dominan ada rasa marah. Sejauh mana kita bisa mengendalikan emosi tersebut maka sejauh itulah masalah akan selesai.

Diam mungkin jadi solusi untuk menjaga amarah yang lebih besar, sebab tidak semua orang bisa diam saat marah. Tahan emosi, tetap berpikir logis terhadap sebuah peristiwa yang kita lihat. Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan, sebab apa yang kita lihat tidak selalunya sama dengan fakta yang terjadi sebenarnya.
Sabar sekali lagi, jangan langsung berbuat macam-macam, bicara macam-macam atau melakukan hal-hal yang tak bijak. Kekuatan hati dan ruhiyah seseorang akan membuat mereka lebih sabar saat melihat sebuah kejadian yang tak disukai.

Berdoa Jalan Terbaik 

Di dunia ini tidak ada satupun kejadian yang bisa terjadi tanpa seizin Allah. Kalau suami kita selingkuh itu artinya bagian dari kehendak Allah. Maka yang paling berhak mendapat curhatan dari kita adalah Allah. Curhat pada Allah akan menghasilkan solusi terbaik. Kondisi perasaan jadi tenang dan Allah akan memberi kebaikan atas apa yang kita minta pada Nya. Curhat pada Allah itu yang paling aman, yang paling jelas efek kebaikannya. 

Apa salahnya kita doakan agar Allah menjaga suami kita dari sikap-sikap maksiat, menjaganya agar tetap istiqomah dengan kebaikan yang ia jalani. Doakan pada kondisi suami tidak mengetahuinya, kekuatan doa kita akan jadi solusi terbaik bagi kehidupan rumah tangga. 

Tidak Tahan juga? Curhat dengan Konsultan 

Ibnu Qoyyim Al Jauzi pernah mengatakan, saat manusia lebih memilih curhat dengan manusia dibanding pada Allah, maka sesungguhnya kita sedang mengkerdilkan Allah di hadapan manusia. Benar, jika kita melupakan Allah dan lebih memilih curhat tidak jelas pada manusia, maka kita sedang mengabaikan kebesaran Allah. 

Namun, jika terpaksa harus curhat pada manusia, pilihlah pihak yang tepat yakni salah satunya konsultan keluarga. Masalah kita akan dirahasiakan oleh konsultan keluarga dan kita akan dipandu menyelesaikan sendiri masalah yang kita hadapi. 

Waspadai Cemburu sebagai Gangguan Jiwa 


 Foto: unsplash.com

Sering mendengar kasus pembunuhan suami istri yang dipicu rasa cemburu si pasangan? Hal tersebut ternyata bukan kejadian mustahil yang mungkin dialami mereka yang dilanda rasa cemburu.

Dilansir dari MedicineNet, kondisi di mana seseorang berkhayal tentang kondisi perselingkuhan pasangannya dikenal dengan istilah sindrome Othello. Sindrom ini dominan menyerang kaum pria yang merasa cemburu dengan pasangannya. 

Sindrom ini adalah bagian dari gangguan jiwa yang dapat menyebabkan masalah serius dalam rumah tangga seperti bunuh diri, pembunuhan dan penganiayaan fisik lainnya. Jadi jangan heran jika mendengar kasus-kasus pembunuhan yang dilandasi rasa cemburu pada pasangannya. Itulah salah satu hikmah dilarangnya hubungan pacaran sebelum menikah dalam Islam. 

Banyaknya pasangan kekasih yang tewas karena cemburu salah satunya dipicu masalah sindrom tersebut. Penting diketahui, kondisi sindrom Othello ini akan semakin besar kemungkinan terjadi bila yang bersangkutan (pria) merupakan seorang pengonsumsi alkohol dan obat terlarang. 

Sikapi dengan bijak setiap rasa cemburu yang muncul dalam hati. Semua lumrah terjadi hanya bagaimana kebijakan kita menyelesaikannya. Meminta tolong kepada Allah atas semua masalah yang mungkin kita tidak bisa mengatasinya sendiri adalah sebaik-baiknya cara. Semoga rumah tangga kita bahagia selalu.(Oleh: Nafi'ah al-Ma'rab)

Posting Komentar

0 Komentar