Serba-Serbi Novel Jodohku dalam Proposal





Seseorang mengirim pesan via bbm kepada saya. 


“Mbak ada yang mau ikut ngaji, teman saya. Tapi saya juga belum pernah ketemu.” 

“Oh boleh, kirim saja nomor saya.” 

“Baik, Mbak. Dia mau nelpon Mbak.” 

Beberapa menit benar saja, seorang perempuan dengan suara penuh semangat berbicara di seberang.

 “Mbak, saya mau ikut ngaji sama Mbak, boleh kah?” 

“Tentu saja boleh, setiap ahad datang saja ya ke rumah saya.” 

“Tapi saya masih awam banget, Mbak nggak pakai cadar kan?”

 (Gubraakkk....kalau yang ini saya jawab sambil tertawa dan bilang tidak. Malam hari nya dia kontak saya lagi., katanya sudah hunting alamat saya malam-malam (benar-benar semangat 45). Siang hari yang dijanjikan, saat kita sudah duduk dalam lingkaran pengajian suara itu terdengar di depan pintu. 

“Assalamualaikum, Mbak maaf ya saya terlambat.” 

“Waalaikum salam, nggak apa-apa, ayo masuk sini langsung gabung.” 

Kita berbincang banyak hal, dan dia terlihat begitu antusias menyimak materi syahadatain yang saya sampaikan. Hingga malam harinya, sebuah pesan WA meluncur di hp saya. 

“Mbak, aku boleh minta tolong nggak?” 

 “Apa ya? Kalau bisa tentu saya bantu.” 

“Mbak aku galau, Mbak kan penulis novel Jodohku dalam Proposal, kalau boleh aku mau minta tolong ditaarufkan dong Mbak kayak yang di novel Mbak itu…seperti yang materi Mbak sampaikan tadi juga.” 

(Oh..Oh…Ohh….ini kali ke berapa ya kasus yang begini…:D).

Posting Komentar

0 Komentar